Rumah Angker di Magelang

Rumah Angker di Magelang
MyMisteri Leony Li
- Ada cerita rumah berhantu di daerah Magelang. Rumah angker ini diceritakan oleh seseorang. (Nama asli tidak ditampilkan) yang tinggal di kamar paling keramat dalam rumah itu dari kecil hingga masa SMA. Banyak pengalaman gaib yang dialami selama bertahun-tahun tinggal di rumah itu, terutama bagian kamar yang dia huni.

Cerita hantu ini sama seramnya dengan kisah 4 tahun tinggal di Rumah Hantu Cimanggis namun dengan tulisan yang lebih pendek dan ringkas. Kita simak kisah nyata penuturan sang penghuni rumah angker daerah Magelang ini. Rumahnya ada di Kab. Magelang Jawa Tengah, yang aku tempatin sejak aku lahir, aku anak ke 2 dari 3 bersaudara.

Aku juga punya adik angkat bernama Leo yang sekarang masuk RSJ (nanti aku ceritakan kenapa bisa masuk RSJ), sekarang aku dan 2 saudara aku lainya tinggal di luar kota, sampai saat ini rumah itu masih ditinggali sama kedua orang tua aku. Kalau aaku libur, aku pulang, atau orang tua aku yang berkunjung ke tempat aku.

Singkat cerita, ada satu ruangan (kamar) di rumah itu yang aku tempatin dari kecil, dan terakhir ditempatin sama adik angkat aku. Karena aku dan adik kandung aku nglanjutin kuliah diluar kota. Sekarang kamar itu sudah dibongkar, nah kenapa dibongkar?? ini masalahnya.

Dulu waktu aku kecil (masih SD kelas1) aku lagi asyik mengerjakan PR ditemani Ibu tercinta. Waktu itu ibu aku lagi ngoreksi hasil ujian, maklum ibu aku guru SD (agak miris karena aku muridnya juga, jadi tidak bisa bolos, dan tidak bisa nyontek PR teman) malam itu aku sudah disuruh tidur, tapi karna PR belum selesai, aku tidak mau. Akhirnya jam dinding bunyi, tandanya udah jam 12 malam.

Nah saat itu juga aku melihat tangan seukuran orang dewasa tepat di depan aku (pas di tembok kamar aku bagian luar). Aku kaget sambil nangis. Ibu aku sontak kaget dan langsung mengambil sapu didekatnya dan langsung memukul tangan itu sambil baca doa, tapi tangan itu bertambah banyak hingga puluhan.

Setelah beberapa saat tangan-tangan itu mulai menghilang satu-persatu, terus aku langsung tidur meski sampai saat ini aku masih trauma. Setelah kejadian itu, bapak aku sering banget ngamuk tanpa sebab, aku sama adik aku sering sakit-sakitan.

Sial, berkali-kali kepala aku dah 3 kali bocor dirumah itu, suka kejang-kejang. Aku dan adik angkat aku juga pernah lari keluar rumah sambil merem alias ga sadar.

Kesurupan dan yang paling parah kesiram air panas bareng sama adik aku pas pembantu aku ambil air dari teko yang sedianya mau disimpan di tremos. Tidak ada alasan jelas kenapa pembantu aku melempar teko ke tubuh kami, 2 bulan tidak bisa apa-apa.

Akhirnya tahun demi tahun berlalu, kejadian-kejadian kecil sering terjadi, seperti yang diceritakan sama tetangga aku yang katanya melihat maling yang mau nyolong dirumah aku.

Tiba-tiba lari terbirit-birit setelah mencongkel jendela, padahal rumah aku dalam keadaan kosong dan sepi karena semua keluarga keluar kota, maling itu ketakutan setelah berhasil membuka jendela. Entah apa yang dilihatnya, saat lari pun si maling tiba-tiba terjatuh berkali-kali seperti ada yang menendang.

Lama-lama keluarga aku mulai cemas dengan keadaan rumah, suatu hari keluarga aku kedatangan tamu dari Malang. Beliau simbah aku yang tergolong orang pintar, saat itu aku duduk di bangku SMA. Setelah berkonsultasi sama simbah, katanya disitu ada beberapa jimat/pusaka yang tertanam di bawah pondasi rumah.

Entah dari mana datangnya, namun diperkirakan sudah ada sebelum rumah dibangun, dan kabarnya yang tinggal disitu banyak banget. Termasuk salah satunya sosok orang tua bersorban putih yang konon penghuni rumah aku yang paling kuat.

Akhirnya simbah aku menyarankan agar setiap malam jum’at dibuatkan kopi hitam yang nantinya ditaruh di kamar aku (aku tetap nekat nempatin kamar itu, meski keadaanya tidak beres) dan kopi tersebut paginya harus disiramkan di depan kamar aku. Hari demi hari kami lalui seperti itu, bikin kopi, dibuang, bikin kopi lalu dibuang lagi.

Akhirnya saat aku kelas 3 SMA. Aku mulai menyarankan ke keluarga, kebiasaan buang kopi itu dihilangkan saja. Karena bisa saja kita tergolong musrik/memposisikan kita dibawah mereka. Sok pintar aku.

Nah, setelah rundingan lama, aku sok ceramah, akhirnya keluarga aku setuju untuk menghilangkan kebiasaan itu, tapi, ini ternyata jadi masalah besar. Masih ingat diawal aku sebutkan adik angkat aku yang bernama leo masuk RSJ? Begini ceritanya, setelah aku melarang ritual kopi. Aku jadi sering ngalamin kejadian-kejadian aneh.

Rambut dijambak waktu tidur, trus dengar tangisan cewek, muncul sosok puluhan wajah dari tembok kamar yang seakan mereka lagi berbincang-bincang. Penampakan tengkorak, puluhan kelelawar masuk kamar dll. Tapi aku tetap nekat nempati itu kamar, karena itu kamar paling gede dirumah aku.

Pada suatu hari, tibalah saat aku lulus SMA, aku kuliah disemarang, kamar itu di tempati Leo adik angkat aku yang baru pulang dari flores. Leo tergolong siswa SMK yang rajin dan pintar, bahkan dia masuk rangking 3 besar di kelasnya. Suatu ketika, entah kenapa tanpa sebab Leo jarang bicara, dan sesekali ketawa tidak jelas.

Bahkan suatu malam sempat dia ngamuk, semua barang kamar dibanting, waktu kejadian itu dirumah hanya ada adik kandung aku sendirian, adik kandung aku cuma bisa senbunyi dikamarnya karena takut.

Maklum Leo orang Flores yang badannya Gede, bahkan kamar aku nyaris dibakar sama dia, semua pakaian dalam lemari dikeluarkanya lalu dibakar tepat didalam kamar yang dia kunci dari dalam.

Melihat asap keluar dari kamar, adik kandung aku langsung teriak "kebakaran-kebakaran". Beberapa tetangga datang, langsung mencongkel pintu dan langsung memadamkan api. Yang bikin kaget lagi, setelah kejadian itu, Leo malah jadi anak yang rajin ke masjid, shalat, puasa, dan suka ceramah sendiri, namun, suara yang keluar dari Leo sudah beda.

Menyerupai orang tua dan wajahnya mirip orang sakit stroke, bibirnya susah buat bicara. Akhirnya setelah beberapa hari, tiba-tiba Leo sudah berubah karakter, jadi suka ngamuk, sebelumnya memang pernah mengamuk, tapi ini beda, lebih parah lagi.

Lalu keluarga aku mendatangkan kyai/orang pintar. Katanya Leo kesurupan, dan mohon jangan sampai kabur, karena bisa membahayakan orang yang dibencinya.

Benar saja, suatu hari saat keluarga aku lengah, Leo tiba-tiba lari, dan sudah tak terkejar, karena larinya kencang banget, setelah seharian mencarinya. Keluarga aku dapat kabar kalau Leo masuk penjara, setelah aku melihat berita dari TV One, diberitakan juga di media cetak dan internet. 'Leo Tega Bacok Kepala Ibu Tiri. Serching aja di google (beritanya ada di bawah halaman ini), seperti judulnya.

Leo tiba-tiba pulang kerumah bapak kandungnya, dan tega membacok Ibu tirinya yang sebenarnya memang iya benci, akhirnya setelah dilakukan pemeriksaan kejiwaan. Leo dimasukkan ke RSJ, kasihan Leo, sekarang kami sekeluarga kehilangan contact dengan Leo, terakhir dengar kabar Leo sudah di Flores.

Nah singkat saja, sampai saat ini rumah berhantu aku masih ditempati sama kedua ortu aku. Kemarin baru saja tuh kamar dijebol salah satu temboknya biar gabung ke ruang tamu. Eh..malah jadi masalah besar, bapak aku berubah jadi anak-anak, yang nangis karena kamarnya digusur.

jam 12 malam bapak aku kabur dari rumah, tidur di bekas reruntuhan tembok yang sudah difungsikan sebagai penutup lubang sampah di samping rumah. Bahkan sebelumnya Ibu aku mau digerayangi sama setan.

Anjir, parah banget, setelah kejadian itu, rencana tembok pemisah antara kamar dan ruang tamu mau dibangun kembali, sampai sekarang tiap malam dirumah aku diadakan yasinan/pengajian.

Sebenarnya aku ngeri buat pulang kerumah, tapi Ortu aku ngotot tidak mau pindah dari itu rumah, terpaksalah aku harus tetap siapin mental. Biasanya kalau ada tamu nginap ditempat aku, pasti ngeliat penampakan, itu dah berkali2 terjadi. Mungkin itu aja curhat aku.

Sebenarnya banyak banget kejadian-kejadian yang tidak berani aku share disini, aku takut ceritanya kebaca hantunya. Dan dari sini jadi tempat penutupan aku tuliskan. Moga-moga pembaca akan puas dengan kisahku ini.

Belum ada Komentar untuk "Rumah Angker di Magelang"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel